Ukuran Font Artikel
Small
Medium
Large
Thailand-Kamboja Bentrok Lagi, Polisi Lemparkan Gas Air Mata

Thailand-Kamboja Bentrok Lagi, Polisi Lemparkan Gas Air Mata

 

Foto ilustrasi: Tentara Thailand sedang latihan tembak

Karawang : Polisi Thailand menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah warga Kamboja. Langkah tersebut dilakukan dalam bentrokan di wilayah perbatasan yang disengketakan, Rabu (18/9/2025), dilansir dari Reuters.

Otoritas Thailand dan Kamboja sama-sama mengonfirmasi kejadian tersebut. Sedikitnya 23 warga Kamboja dilaporkan terluka, sementara militer Thailand menyebut sejumlah pejabatnya juga mengalami cedera.

Bentrok terjadi di sebuah permukiman perbatasan yang masih diperebutkan. Thailand mengklaim wilayah itu sebagai bagian dari Ban Nong Ya Kaew di provinsi Sa Kaeo.

Sementara itu, Kamboja menyebutnya sebagai bagian dari desa Prey Chan di provinsi Bantheay Meanchey. Thailand sebelumnya telah mendirikan pagar kawat berduri di lokasi tersebut, yang memicu protes warga dari kedua sisi perbatasan.

Perselisihan perbatasan antara Thailand dan Kamboja sudah berlangsung lebih dari satu abad. Perbatasan sepanjang 817 kilometer pertama kali dipetakan oleh Prancis pada 1907, ketika Kamboja masih merupakan koloni Prancis.

Ketegangan kembali memuncak pada Juli lalu dan berubah menjadi konflik bersenjata paling sengit dalam beberapa dekade. Bentrok tersebut menewaskan sedikitnya 48 orang dan memaksa ratusan ribu warga mengungsi.

Pertempuran itu berakhir dengan gencatan senjata yang dimediasi di Malaysia pada 28 Juli, dan sejak saat itu perbatasan relatif tenang. Namun, insiden terbaru ini menjadi eskalasi serius pertama sejak perjanjian damai tersebut.

Menteri Informasi Kamboja Neth Pheaktra menuduh pejabat Thailand melintasi perbatasan. Pejabat Thailand juga dituduh menggunakan gas air mata, peluru karet, serta alat pembuat kebisingan terhadap warga sipil.

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet bahkan mengirim surat kepada para pemimpin dunia. Ia meminta dukungan internasional dan ASEAN untuk menghentikan tindakan sepihak Thailand yang berisiko memperburuk ketegangan dan memperluas konflik.(*)
Posting Komentar