
TMMS Berinvestasi untuk Masa Depan Bangsa melalui Pendidikan Santri
PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS) melalui RimbaFoundation memperkuat komitmennya dalam pembangunan sumber daya manusia lewatprogram beasiswa bagi santri Sekolah Tinggi Al Bahjah.
![]() |
TMMS Berinvestasi untuk Masa Depan Bangsa melalui Pendidikan Santri |
Rimba Foundation merupakan yayasan yang dibentuk oleh TMMS untuk mengelola danaCSR dari masing-masing entitas anak perusahaan di bawahnya. Para mahasiswa penerimabeasiswa program ini menempuh pendidikan di jurusan ekonomi, matematika, dan manajemen pendidikan Islam (MPI) di Sekolah Tinggi Al Bahjah.
Program ini juga diintegrasikan dengan berbagai unit usaha berbasis syariah di bawahnaungan Al Bahjah, seperti BMT Al Bahjah, AB Mart, Travel Al Bahjah, dan Al BahjahChicken. Manajer BMT Al Bahjah, Mujibullah, menegaskan bahwa program ini bertujuanmencetak ulama yang tidak hanya memahami syariat, tetapi juga memiliki wawasan ekonomi syariah dan ilmu umum.
“Kenapa Buya Yahya menciptakan tiga jurusan ini? Karena tiga jurusan inilah yang sangatrelevan dalam mempersiapkan ulama masa depan yang tidak hanya memahami syariat, tetapi juga ekonomi dan ilmu umum. Dengan ini, mereka siap menjadi pemimpin umat yang dapat berdakwah sekaligus mengembangkan ekonomi berbasis Islam,” ujar Mujibullah.
Komitmen TMMS terhadap ESG dan Pemberdayaan Masyarakat.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan dan penyewaan alatberat, TMMS tidak hanya fokus pada ekspansi bisnis, tetapi juga berkomitmen terhadapprinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Program beasiswa ini merupakan dari upaya perusahaan dalam membangun keberlanjutan sosial melalui pendidikan.
CEO TMMS, Herryan Syahputra, menegaskan bahwa keberlanjutan bisnis harus berjalan seiring dengan pemberdayaan komunitas.“Kami di TMMS percaya bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan harus melibatkan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Melalui beasiswa ini, kami ingin memastikan bahwa santri yang nantinya menjadi pemimpin umat juga memiliki pemahaman ekonomi yang kuat dan dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa,” ujar Herryan.
TMMS sebelumnya juga telah aktif dalam sejumlah program sosial, salah satunyapembangunan Masjid Al-Ikhlas di Konawe Selatan. Selain membangun tempat ibadah,TMMS juga ingin memastikan keberlanjutan dakwah dengan menyiapkan santri sebagaipendakwah dan pemimpin komunitas di daerah pelosok.
Dukungan Buya Yahya: Ekonomi Umat Harus Didorong oleh Bisnis yang Kuat
Pendekatan TMMS dalam pemberdayaan ekonomi umat mendapat apresiasi dari pemimpin Pondok Pesantren Al Bahjah, Buya Yahya. Ia menekankan pentingnya peran perusahaan dalam membantu pertumbuhan ekonomi Islam.
“Baginda Nabi bersabda bahwa orang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah karena lebihbanyak manfaatnya, termasuk dalam ekonomi. Maka, seorang Muslim sejati harus berpikiruntuk maju dalam bisnis dan berdampingan dengan bisnis besar dunia. Selagi di dalam hatinya ada iman dan niat baik, semakin besar bisnisnya, semakin besar pula manfaatnya bagi umat,” ujar Buya Yahya.
Buya juga menekankan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility, CSR) seperti yang dilakukan TMMS harus menjadi contoh bagi perusahaan lain. Menurutnya, pembangunan masjid dan program pendidikan bukan hanya kewajibansosial, tetapi juga cara memperkuat ekosistem ekonomi berbasis Islam. “Apa artinya bisnis besar jika tidak bermanfaat bagi umat? Seharusnya semua perusahaanmemiliki kontribusi sosial. Bahkan, cita-cita kita harus lebih besar, bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban CSR, tetapi menjadikan bisnis sebagai alat untuk membangun umat yang lebih kuat,” lanjut Buya Yahya.
Membangun Ekosistem Bisnis Syariah untuk Masa Depan
Program beasiswa yang merupakan kerja sama Pondok Pesantren Al Bahjah dan TMMSdiharapkan dapat membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan berbasis keislaman.
Para santri penerima beasiswa ini nantinya diharapkan dapat mengisi peran strategis, baik dibidang dakwah maupun dalam ekosistem ekonomi syariah.
Kolaborasi ini juga diharapkan membuka peluang bagi dunia usaha untuk lebih aktif dalammencetak generasi Muslim yang tidak hanya cakap dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki kapasitas dalam mengelola bisnis syariah dan ekonomi berbasis komunitas.(Rls)