Breaking News

Berikut Sosok Ibunda Tercinta Presiden Prabowo Subianto, " Dora Marie Sigar "

 Karawang: Presiden Prabowo Subianto berulang tahun pada hari ini, kini ia sudah berusia 74 tahun. Dalam momen tersebut, berbagai ucapan dan doa mengalir dari masyarakat serta pejabat negara. (17/10/25).

Momen kebersamaan Presiden Prabowo Subianto (tengah-atas) bersama saudara-saudaranya dan sang Ibu Dora Sigar (kanan depan) (Foto: Instagram/@prabowo)
Momen kebersamaan Presiden Prabowo Subianto (tengah-atas) bersama saudara-saudaranya dan sang Ibu Dora Sigar (kanan depan) (Foto: Instagram/@prabowo)

Sepanjang kariernya, Presiden Prabowo dikenal sebagai perwira militer, pengusaha, dan tokoh politik yang kini memimpin Indonesia. Ia meniti perjalanan panjang di dunia pertahanan dan politik, menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga kedaulatan bangsa.

Di balik perjalanan kariernya, Presiden Prabowo menilai ibunda Dora Sigar berperan besar menanamkan nilai kedisiplinan dan cinta tanah air. Nilai itu membentuk semangat pengabdian yang ia pegang sejak muda.

Lantas siapakah sosok Dora Sigar yang menjadi inspirasi perjalanan hidup Presiden Prabowo? Melansir berbagai sumber, berikut adalah profilnya.

Latar Belakang dan Perjalanan Hidup Dora Sigar
Dora Marie Sigar, ibunda dari Presiden Prabowo Subianto, lahir pada 21 September 1921 di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Ia berasal dari keluarga terpandang di Minahasa dengan garis keturunan campuran Minahasa dan Jerman.

Latar belakang keluarga Dora yang kuat dalam pendidikan dan sosial membentuk karakter serta kehidupannya. Dora adalah putri dari Philip Fredrik Laurens Sigar, seorang pejabat pemerintah (Ambtenaar) di Kota Manado.
Momen kebersamaan Presiden Prabowo Subianto (tengah-atas)
Presiden Prabowo Subianto

Kecerdasannya terlihat sejak dini, sehingga pada usia 12 tahun, ia dikirim ke Belanda untuk melanjutkan pendidikan. Di sana, ia bersekolah di Christelijk Hogere Burger School (Sekolah Menegah Kristen) di Utrecht.

Selama di Belanda, Dora juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, terutama yang bersifat politis. Aktivitasnya itu mengantarkan Dora pada pertemuan dengan Sumitro Djojohadikusumo (ayah Prabowo Subianto) yang saat itu menjalani perawatan di Belanda.

Dora bertugas sebagai perawat Sumitro setelah operasi usus besarnya, dan hubungan mereka pun mulai terjalin. Hingga kemudian keduanya memutuskan untuk menikah.

Peran Dora dalam Keluarga
Dora dan Sumitro menikah pada 7 Januari 1947, di tengah situasi politik yang sulit pasca-kemerdekaan Indonesia. Meskipun tidak terjun langsung ke dunia politik, Dora memiliki peran penting dalam mendukung karier Sumitro sebagai ekonom dan tokoh politik.

Dora menjadi tulang punggung keluarga, memastikan anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang baik. Sebagai ibu dari empat anak, termasuk Prabowo Subianto, Dora mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai disiplin dan pengertian.

Keluarga mereka tumbuh dalam lingkungan beragam secara keyakinan. Dan menciptakan suasana yang kaya akan perbedaan budaya dan agama.

Dora Marie Sigar meninggal pada 23 Desember 2008 di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, pada usia 87 tahun. Hingga kemudian ia dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir.(*)
Posting Komentar