Ukuran Font Artikel
Small
Medium
Large
Makna Uang, Beras, Permen dan Kunyit dalam Sawer

Makna Uang, Beras, Permen dan Kunyit dalam Sawer

 Karawang : Upacara adat pernikahan masyarakat Sunda merupakan warisan adat budaya lama yang masih dilaksanakan di berbagai tempat di Jawa Barat. Salah satu upacara adat Sunda yang ada dalam acara pernikahan Sunda yaitu Sawer.(1/10/25).

Foto : Peralatan sawer panganten Sunda

Dalam pelaksanaan sawer panganten adat Sunda, banyak benda yang disawerkan didalamnya mengandung simbol dan nilai filosofis. Benda yang disawerkan diantaranya adalah uang, permen, kunyit, dan beras.

Dalam Jurnal Universitas Muhammadiyah Bogor Raya tentang Analisis Nilai Moral Dalam Tradisi Sawer, menjelaskan bahwa uang melambangkan kemakmuran, kekayaan, dan pentingnya berbagi rezeki kepada sesama. 

Tindakan menebar uang ini juga menjadi bentuk rasa syukur atas kebahagiaan pernikahan dan doa agar kedua mempelai dapat hidup berkecukupan serta selalu memiliki semangat kedermawanan dalam membangun rumah tangga. Permen melambangkan harapan agar kehidupan rumah tangga pasangan pengantin berjalan dengan manis dan menyenangkan, meskipun ada kalanya akan menghadapi tantangan (pahit manisnya kehidupan). 

Melalui permen, orang tua mendoakan agar pernikahan mereka penuh kebahagiaan dan tidak ada kesedihan. Kunyit melambangkan kemuliaan rumah tangga dan kelimpahan rezeki, seolah-olah warna kuningnya adalah emas yang menghiasi kehidupan.

Beras melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi kedua mempelai, dengan harapan agar rumah tangga mereka selalu berkecukupan dan diberkahi rezeki melimpah, tanpa mengalami kekurangan atau kelaparan. Beras sebagai makanan pokok masyarakat Sunda juga mewakili harapan akan ketentraman dalam keluarga, yang diperoleh melalui cadangan pangan yang aman.(*)
Posting Komentar