Ukuran Font Artikel
Small
Medium
Large
Strategi Peningkatan Ketahanan Keluarga dalam Menghadapi Perubahan Zaman

Strategi Peningkatan Ketahanan Keluarga dalam Menghadapi Perubahan Zaman

 Karawang : Perubahan zaman tidak bisa ditolak. Arus digital tidak bisa ditahan. Tapi keluarga, ternyata, tetaplah benteng terakhir. 

Strategi Peningkatan Ketahanan Keluarga dalam Menghadapi Perubahan Zaman

Itulah yang dibicarakan dalam sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Karawang, di Aula Husni Hamid Karawang, Jumat 12 September 2025 pagi. 

Narasumbernya bukan orang sembarangan: Dr. Aisyah Dahlan. Nama itu sudah akrab di telinga publik. Suaranya lembut, tapi pesannya tajam.
Bupati Karawang

Bupati Karawang, H Aep Syaepuloh SE, mengatakan, kegiatan ini perlu dilakukan. Mengingat, keluarga adalah pondasi pertama dalam membangun sebuah kebahagiaan. Jika kebahagiaan telah tercapai, maka tujuan akan lebih cepat diraih. 

"Ini sinergi dengan pembangunan daerah. Karawang Maju bukan hanya daerahnya saja yang maju. Melainkan juga SDM-nya," kata Bupati, saat memberikan sambutan. 

Ia menyebut enam kunci dalam penguatan ketahanan keluarga. Enam kunci ini, jika dilakukan, akan membuat masyarakat mampu beradaptasi, sekaligus tetap teguh menjaga jati diri bangsa. 

Kunci pertama adalah agama dan karakter. Tanpa itu, keluarga gampang retak. Apalagi di tengah banjir informasi. Kedua, literasi dan digital. "Anak-anak kita tidak bisa dilarang main gawai. Yang bisa dilakukan adalah mendampingi. Mengajarkan mana yang pantas, mana yang tidak," kata Bupati. 

Kemudian, yang ketiga, adalah ketahanan ekonomi. Sebab, sering sekali masalah rumah tangga bermula dari dapur. Uang memang bukan segalanya, tapi tanpa uang, segalanya bisa berantakan.
Strategi Peningkatan Ketahanan Keluarga dalam Menghadapi Perubahan Zaman

Yang keempat, kesehatan fisik dan mental. Orang tua yang sehat, anak-anak yang kuat. Keluarga jadi lebih siap menghadapi tekanan. Dan terakhir, adalah sinergi multi pihak. Keluarga tidak bisa berjalan sendirian. Perlu sekolah, perlu pemerintah, perlu lingkungan yang sehat.

Sesi itu tidak hanya berupa ceramah. Tapi lebih seperti percakapan. Ringan, namun membuka mata. Bupati menjelaskan, keluarga yang tangguh bukan berarti tanpa masalah. Justru mereka yang sanggup menghadapi masalah, tanpa kehilangan arah.

"Sebab, ketahanan keluarga bukan hanya urusan pribadi. Ini juga urusan bangsa.
Dan bangsa yang kuat, selalu dimulai sebuah keluarga yang hebat," pungkas Bupati.

Acara ini, dihadiri ratusan peserta. Mayoritas pesertanya adalah ibu-ibu. Bupati berharap, hasil dari seminar ini dapat menjadi rekomendasi yang bermanfaat. Untuk kebijakan daerah dalam memperkuat ketahanan keluarga.

"Mari bersama-sama kita bangun keluarga yang kokoh, karena keluarga yang tangguh, adalah kunci bagi masyarakat yang sejahtera dan bangsa yang maju," tandasnya (*)
Posting Komentar