Ukuran Font Artikel
Small
Medium
Large
Naskah Sunda Kuno Masuk Memori Dunia UNESCO

Naskah Sunda Kuno Masuk Memori Dunia UNESCO

Naskah Sunda Kuno Masuk Memori Dunia UNESCO

Kabar Karawang - Karawang : Sebuah naskah kuno berbahasa Sunda bernama “Sang Hyang Siksa Kandang Karesian” masuk dalam daftar perlindungan UNESCO.

Naskah tersebut berisi tentang ajaran sosial, budaya, politik dan spiritual masyarakat Sunda kuno. Naskah Sunda Kuno Sang Hyang Siksa Kadang Karesian (Foto: tangkapan layar Portal Perpusnas RI)UNESCO memasukan naskah Sunda kuno tersebut dalam program “Memory of the World”.

Perpustkaan Nasional (Perpusnas), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) beperan dalam keberhasilan ini. Kepala Perpusnas Prof Aminudin Aziz mengatakan, ini bukti komitmen Indonesia menjaga warisan bangsa.

“Ini merupakan kolaborasi dari berbagai pihak lembaga budaya dan pemerintah,” katanya Selasa (20/5/2025) melalui zoom. Aziz mengatakan, naskah kuno Nusantara makin banyak yang diakui dunia.

“Masyarakat dunia bisa memanfaatkan naskah itu,” katanya dalam webinar Kebangkitan Warisan Dokumen Indonesia.Sementara itu Pustakawan Ahli Muda dari Perpusnas, Aditia Gunawan dalam portal Perpusnas menjelaskan lebih rinci.

Menurut Aditia, naskah Siksa Kandang Karesian memiliki tiga keistimewaan/ kelangkaan. Pertama, dari segi media, naskah tersebut ditulis di atas media langka yakni daun Gebang (daun Palem).

Di seluruh dunia hanya sekitar 30 naskah kuno yang ditulis di daun gebang. Kedua, aksara yang digunakan naskah kuno tersebut adalah aksara Buda dan aksara Sunda kuno.

Bahasa Sunda kuno termasuk ragam bahasa yang telah punah dari tuturan. Ketiga, yang membuat naskah ini istimewa adalah keberadaan titimangsa (penanda waktu penulisan).

Naskah ini menjadikannya satu-satunya naskah Sunda kuno yang mengandung informasi kronologis. Aditia Gunawan menjelaskan naskah ini tidak hanya penting dari sisi fisik dan linguistik, tetapi juga dari segi isi.

Siksa Kandang terdiri 24 bab, memuat ajaran sosial, hukum, moral, spiritual, hingga tata pemerintahan masyarakat Sunda abad ke-15.“Ini bisa disebut sebagai ensiklopedia masyarakat Sunda kuno.

Naskah ini ditulis pada masa Pra-Islam. Masuknya naskah Sunda kuno dalam daftar UNESCO bukan hanya untuk Sunda, atau Indonesia, tapi untuk dunia.

“Karena nilai-nilai yang terkandung dalam naskah ini adalah warisan kemanusiaan,” kata Aditia Gunawan.(*)

Berita ini telah diringkas dan disesuaikan untuk pembaca Kabar Karawang. Original Source

Posting Komentar